Sabtu, 09 April 2011

Case Study "Management Sumber Daya मनुसिया"

Fenomena Kasus
Raymond manager Management Sumber Daya Manusia (MSDM) di suatu perusahan, ia tampak serius mengamati laporan psikologis, laporan di terima dari biro konsultan untuk dilakukan proses recruitmen. Ia tidak percaya bahwa hasil tes yang di susun ternyata tidak sama dengan kinerja yang superior. Raymond merasa sudah memberi fasilitas tapi kinerjanya tidak kunjung muncul.
Kemudian muncul pertanyaan dalam diri Raymond “seandainyadai hasil tes yang memberikan rekomendasi sangat baik tidak mampu memprediksi keberhasilan seseorang, lalu metode apa yang efektif untuk memprediksi
By; Dra. Josina Judiari, M.Si. Psikolog

Analisis Kritis
Berdasarkan fenomena yang ada di atas, dapat di analisis seperti apa dan bagaimana metode-metode yang relevan untuk menyelesaikan kasus-kasu yang bermodel seperti itu. Dalam memprediksi potensi, bakat dan minat beserta aspek-aspek kpribadian yang lainnya biasanya tidak lepas dengan pengukuran dengan menggunakan alat tes psikologi seperti EPPS, Kreplin, RMIB dan lain sebagainya, Cuma untuk mengantisipasi kecenderungan mendapatkan hasil error bahkan sampai terjadi kesalahan ternyata antara hasil laporan tes psikologi yang dilakukan dengan kenyataan kinerja individu yang di tes, maka metode yang digunakan agar lebih efektif untuk memprediksi kebenaraanya itu menggunakan metode wawancara atau interview dan observasi langsung pada individu.
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan (Hadi, 1993). Yang dimaksud denga sepihak disini yakni menerangkan perbedaaan tingkat kepentingan antara kedua belah pihak. Jadi wawancara merupakan perbincangan yang menjadi sarana untuk mendapatkan informasi tentang orang lain dengan tujuan penjelasan atau pemahaman tentang orang tersebut dalam hal tertentu.
Ada yang mengatakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak (face to face) yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewe) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Sehingga model wawancara itu percakapan dengan bertatap muka dengan tujuan untuk memperoleh informasi factual/aktual, untuk menaksir dan menilai kepribadian individu, atau untuk tujuan pengukuran aspek yang lain seperti kecenderungan bakat minat, motivasi dan lain sebagainya.
Seperti observasi, wawancara adalah suatu metode yang dapat digunakan sebagai pelengkap metode pengukuran data. Namun ada beberapa alasan mengapa metode wawancara digunakan yakni:
 Subjek buta huruf
 Subjek terlalu muda untuk merespon alat tes.
 Topic yang diukur bersifat pribadi, individual dan rahasia.
 Untuk penegcekan dan verifikasi data yang diperoleh dari sumber sumber informasi sekunder.
Pada riset sosial, wawancara dipakai untuk memastikan dan mengecek informasi yang diperoleh bukan dengan teknik interellasi personal, tetapi melalui ”face to face association” (hubungan muka dengan muka). Terutama untuk memperoleh ”potret seorang pribadi” guna mengungkapkan latar belakang sosialnya, sikap, keinginan, dan intervensinya mengenai suatu masalah sosial.
Tujuan wawancara menurut Lincoln dan Guba mengemukakan bahwa ada tujuan wawancara adalah Mengkontruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan,motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain
Sedangkan fungsi wawancara adalah: Ada tiga penggolangan fungsi wawancara, diantaranya adalah:
 Sebagai Metode Primer
Disini wawancara merupakan satu-satunya cara dalam pengambilan data. Peneliti tidak bisa menggunakan alat lain dalam pengumpulan data yang dibutuhkan
 Sebagai Metode Pelengkap
Disini wawancara digunakan sebagai alat untuk melengkapi informasi yang telah diperoleh dengan cara lain. Data yang diperoleh dari hasil wawancara digunakan untuk melengkapi atau menambah data yang telah diperoleh melalui cara pengumpulan data yang lain.
 Sebagai Criteria
Disini wawancara berfungsi sebagai pembanding dari alat ukur lain. Hal ini dilakukan untuk menguatkan data yang telah diperoleh melalui cara lain
Sementara pengertian observasi dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung”. Cara atau metode tersebut dapat juga dikatakan dengan menggunakan teknik dan alat-alat khusus seperti blangko-blangko, checklist, atau daftar isian yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Dari penjelasan tersebut, secara garis besar teknik observasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
 Structured or controlled observation (observasi yang direncanakan, terkontrol)
 Unstructure or informal observation (observasi informasi atau tidak terencanakan lebih dahulu).
Pada structured observation, biasanya mengamat menggunakan blangko-blangko daftar isian yang tersusun, dan didalamnya telah tercantum aspek-aspek ataupun gejala-gejala apa saja yang perlu diperhatikan pada waktu pengamatan itu dilakukan.
Adapun pada unstructurred observation, pada umumnya pengamat belum atau tidak mengetahui sebelumnya apa yang sebenarnya harus dicatat dalam pengamatan itu. Aspek-aspek atau peristiwanya tidak terduga sebelumnya.
Dari penjelasan mulai dari metode interview sampai observasi ini, ternyata motedo ini dapat dijadikan sebagai metode lain dalam memprediksi keberhasilan dalam melakukan perekrutan sebuah kariawan baru selain juga dengan melakukan metode pengukuran dengan menggunakan alat tes psikologi. Jadi selain menggunakan alat tes psikologi yang bisa menjadi alat ukur untuk mencapai keefektifan pendeteksian kariawan baru dapat juga menggunakan metode interview atau wawancara dan observasi.

1 komentar:

  1. Mummys Gold Casino - Mapyro
    Find Mummys Gold Casino, United States, United States, 김해 출장샵 Other Hotels. See map. Find hotels with 의왕 출장마사지 Mummys Gold Casino and other similar 안성 출장마사지 hotels in the 강원도 출장샵 United 경주 출장안마 States.

    BalasHapus